­

SWARA Cinta 02, Kita Semua Bisa (Tentang Cinta)

2:15 AM

Hai teman-teman semuanya,
di postingan kali ini aku pengen berbagi tentang sedikit pengalaman aku di dunia percintaan mumpung lagi ngebahas cinta-cintaan.

Sudah beberapa bulan ini aku memang sedang sendiri dan memang semenjak sendiri aku sangat mengurangi pembahasan cinta-cintaan di berbagai media sosial. Sampai akhirnya sekarang aku memberanikan diri buat nulis lagi tentang cinta-cinta. Aku nggak mau bahas ceritaku yang lebih detilnya seperti apa karena menurut aku itu nggak terlalu penting, tapi aku ingin share beberapa hal yang aku pelajari beberapa bulan ini.

Aku belajar bahwa ketika kita ingin memulai suatu hubungan yang baru, baiknya kita juga siap dengan segala hal yang baru. Bagaimanapun masa lalu kita, kegagalan yang pernah kita alami, berbagai perasaan yang ada (sakit, bersalah, maupun yang belum selesai), baiknya sudah dituntaskan terlebih dahulu. Kenapa? Karena itu semua akan sangat berdampak pada hubungan baru yang nantinya akan dijalani.

Contohnya:
Pertama, ketika dulu pernah dikhianati. Cenderung ada rasa takut dan tidak aman yang menyebabkan ke pasangan yang baru menjadi protektif.

Kedua, ketika dulu pernah terlalu dituntut. Cenderung ada rasa risih ketika diminta untuk melakukan sesuatu oleh pasangan yang baru.

Hal yang perlu diingat selalu teman-teman yang sampai sekarang juga masih terus aku latih, adalah bahwa setiap hubungan itu berbeda satu dengan yang lainnya. Ketika kita memulai hubungan yang baru ya kita memulai dari awal, karena kita menjalaninya dengan orang yang berbeda. Definisi berbeda ini sudah jelas beda kepribadian, beda latar belakang, beda orientasi ke depannya.

Sebenarnya wajar untuk memiliki trauma terhadap pengalaman buruk, tapi kita semua menginginkan suatu hubungan yang sehat bukan? Hubungan yang sehat dibangun oleh dua orang yang siap, siap untuk menerima, siap untuk berbagi senang dan sedih, siap dengan segala konsekuensi barunya.

Aku juga belajar bahwa sebelum kita memulai hubungan, baiknya kita kokoh dulu dengan diri kita sendiri. Jadi meskipun nantinya sudah punya pasangan, kita juga bisa tetap menjadi diri kita sendiri dan berdiri sendiri. Hadirnya pasangan merupakan pelengkap dalam hidup kita yang membantu kita menjadi lebih baik. Tapi basicnya tetep pada diri kita sendiri.

Ada 1 teori yang selalu inget, yaitu teori perkembangan psikososial Erikson. Di tahap 5 ada Identity vs Role Confusion dan tahap 6 ada Intimacy vs Isolation. Jadi seorang yang sudah cukup kuat mengenali dirinya akan lebih mudah menjalin hubungan yang lebih intim dengan orang lain dan juga berkomitmen. Inilah yang aku pegang saat ini.

Ada orang yang beranggapan "Aku nggak bisa sendiri". Tidak apa-apa jika kita merasa demikian, tidak salah. Tapi itu adalah perasaan, yang mana pasti ada sebabnya juga kan mengapa kita merasa demikian dan bisa jadi itu adalah efek dari pengalaman kita sebelumnya bukan karena kita nggak bisa sendiri. Manusia memang merupakan makhluk sosial, tapi bukan berarti kita tidak bisa sendiri dalam artian tanpa pasangan. Memang menyenangkan punya orang lain dengan keterikatan emosi dan fisik yang kuat, apalagi ada komitmen. Tapi orang-orang di lingkungan sekitar kita yang bukan berperan sebagai pasangan juga bisa kok memberikan rasa "teduh". That happiness is not always come from other people dan if we cannot find it in other people we can always find it in ourselves. Bagi yang extrovert, outsiders give you more energy tapi bukan berarti kalian nggak bisa happy dengan diri kalian sendiri.

Bagi aku, memutuskan untuk pada akhirnya sendiri bukan hal yang mudah. Memang cukup menuntut kesabaran dan usaha, semuanya perlu proses dan pembiasaan. Tidak apa-apa jika tidak buru-buru, semoga kita semua selalu diberikan yang terbaik karena sudah mengusahakan yang terbaik:)

Salam sayang,
Andrea

You Might Also Like

0 comments

Featured Post

celotehan pelajar SMA-Gymnasium

Hi, kali ini saya bakal share dengan Bahasa Indonesia karena sasaran saya kali adalah teman-teman saya di Indonesia. Kalau saya tulis dalam ...

http://instagram.com/agniandrea

Subscribe